KEBAKTIAN SEORANG ANAK KEPADA ORANG TUANYA
BY FERI
HENDRAWAN
“Ibu... masak
apa sekarang ?” tanya Aisyah kepada Ibunya
“Ibu masak
tempe saja Aisyah” jawab Ibunya
“oh... itu kan
kesukaannya Aisyah karana tempe banyak terkandung gizi. Ibu, Aisyah boleh
membantu Ibu masak gak ?”
“gak usah Aisyah,
lagi pula sebentar lagi masakan Ibu selesai ni, cuman tinggal menggoreng tmepe
saja”
“aaahhh...Ibu, Aisyah
cuman mau belajar masak biar Aisyah bisa pintar memasak kayak Ibu” jawab Aisyah
denganrasa penasarannya mau belajar memasak.
“Ya sudah...kalau
begitu ni tolong gantiin Ibu menggoreng tempenya, dan hati-hati jangan terlalau
lama menggorengnya karna ntara bisa gosong”
“oke Ibu”
Dengan penuh rasa semangatnya dan
senangnya Aisyah menggoreng tempe terseIbut, karna ia senang sekali bisa
belajar masak. sedangkan Ibunya mencuci piring dan lainnya yang akan di
pakaiuntuk makan. Setelah Ibunya mencuci piring dan lainnya, Ibu kembali
kedapur menemui Aisyah yang sedang senangya menggoreng tempe terseIbut.
“Aisyah...apa
tempenya sudah kamu goreng semuanya” tanya Ibu sambil menghampiri Aisyah.
“ya sudah Ibu”
jawab Aisyah dengan senyum kepada Ibunya
“ayok syah,
bantu Ibu untuk membawakan makanan ini keluar”
“baik Ibu”
Aisyahpun
segera membawa makanan terseIbut keluar dari dapur, dan menyiapakn nasi ke
masing-masing piring yang sduah disipakan.
“syah, kamu
panggil bapak dan adikmu sana, mereka lagi dibelakang rumah memberi makan
kambing”
“oke...Ibu”
jawab Aisyah dengan gaya hormat
“mmm...kamu ini
kayak orang upacara bendera saja hormat kepada pembinanya”
“heee...ya kan Aisyah
harus hormat kepada Ibu” jawab Aisyah dengan senyum
Aisyah segeri pergi kebelakang rumah
untuk memnaggil bapak dan adeknya dibelakng rumah yanag sedang memberi makan
kambing mereka. sesampai dibelakang rumah, Aisyah melihat ayahnya yang sedanga
membersihkan tangan adeknya yang terluka.
“pak...adek
kenapa itu, kok tangan bisa sampai berdarah” tanya Aisyah kelihatan khawatir
“ni barusan
tanagn adekmu terkena oleh sabit pas cari rumput tadi, tapi cuman sedikit
lukanya” jawab ayahnya asmbil mengobati tanagan anaknya.
Dengan hati-hati ayahna mengobati
tangan adeknya, dengan perlahan ayahnya meneteskan obat merah ketanag adeknya.
“ aduh sakit
pa... pelanan sedikit” adeknya berkata sambil kelihatanakitan
“uhhh... kamu
ini cengeng banget sih jadi anak” tegur ayahnya
“makanya dek,
hati-hati caranya” Aisyah memberi peringatan kepada adeknya
“ya kak” jawab
adeknya kelihatan kesakitan
“oh... ya pak,
tadi aku disuruh sama Ibu panggil bapak dan adek untuk kita makan bersama”
“oh ya syah,
yok nak kita kedalam untuk makan, katanya tadi disawah kamu laper ”
“yok pak, yok
kak” jawak adek
Merekapun segera masuk kedalam
rumah, setiba didalam rumah sudah siap ditempat dansiap disantap. mereka makan
dengan lauk seadanya,mereka hanya keluarga miskin pekerjaan ayah dan Ibunya
hanya sebagai petani dan adiknya masih kecil baru berumur 5 tahun akan tetapi
ia sangat rajin membantu ayahnya kesawah dan mencari rumput untuk makan
kambingnnya. makanpun terkadang hanya satu kali sehari, saat makanpun disaat
makanan hanya sedikit Aisyah mengalah sama adeknya untuk memberikan makanan
lebih banyak ketimbangia sendiri dan terkadang juga Aisyah berpuasaterutama Aisyah
selalu berpuasa pada hari senin dan kamis. Namun, walaupun keadaan mereka
begitu, keluarga aisayh tidak pernah mengeluh dan putus asa unutk berjuang
dalam hidup dan bekerja Aisyahpun dengan sangat berjuang ia sekolah karan ia
ingin menjadi guru yang sukses dan membahagiakan orang tuanya, bagi Aisyah
menjadi guru itu sangatlah mulia karana bisa memberikan ilmuny kepada
orang-orang penerus bangsa.
setelah selesai makan Aisyah
kelihatan kenyang karna hari ini Aisyah makannya banyak tidak seperti hari yang
lainnya hanya makan sedikit
“alhamdulillah...Aisyah
sudah kenyang” kata Aisyah sambil memegang perutnya
“dek apa kamu
sudah kenyang” tanya asiyah kepada adeknya
“alhamdulillah...ya
kak adek sudah kenyang” jawab adek
“aisayah
...tolong bantu Ibuk membawa ini semua kedapur ya”
“baik Ibu...”
setelah
mereka membersihkan itu semua, mereka duduk ngobrol dan bercanda-canda bersama,
walaupun tempat dan keadaan mereka sederhana dan rumah meraka tak luas saat
musim hujan dan saat terjadi hujan rumah merekapun banyak yang bocor, tapi
mereka keluarga yang harmonis.
sore
harinya, adek dan bapaknya Aisyah pergi kesawah untuk untuk melihat tanaman
cabenya yang ditanam seminggu yang lalau sambil mencari rumput untuk makanan
kambingnnya, sedangkan Aisyah membantu Ibunya menyapu dirumah, Aisyah
membersihkan halaman rumahnya sedangkan Ibunya membersihkan didalam rumah.
keesokan
harinya, jam 4 : 00 sisyah sudah bangun untuk bekerja, ia mengambil air disumur
disumur tetangganya dekat rimahnya untuk berwudhu keluarganya dan memasak
makanan untuk sarapan.
“alluhuakbar...allahuakbar....”
suara azan suIbuh dikomandankan
“alhamdulillah
... akhirnya waktu shalat suIbuhpun tiba, mmm...saya mau membangunin keluarga
saya dulu utnuk shalat suIbuh berjamaah” cakap Aisyah sendiri sambil senyum
Aisyahpun segera bergegas kekamar
untuk membangunkan Ibu, ayah dan adeknya.
“Ibuk, pak, dek
bangun ayok...kita shalat berjamaah”
“mmm... ya nak”
jawab Ibu dan bapaknya yang kelihatan masih ngantuk
“dek, dek,
dek... bangun apa sudah suIbuh nih, ayok bangun kita shalat berjamaah
sama-sama”
“aahhh...ya
kak” jawab adek sambil duduk dan matanya masih terpejam
Merekapun segeri bangun dari tempat
tidurnya dan segera mengambil air wdhu’ untuk shalta suIbuh berjamaah. Setelah mereka
whudu’ merekapun segera melaksanakan shalat suIbuh berjamaah.
merekapun selesai melaksanakan
shalat, Aisyah dan keluarganya besama-sama membaca kitab suci Al-qur’an,
setelah itu Aisyah pergi mandi karna ia akan segera pergi kesekolah, Aisyah
masih sekolah SMA ia baru kelas XII , Aisyah mengambil jurusan di SMA Jurusan
IPA karna ia ingin sekali menajdi guru biologi.
“pak, Ibuk...Aisyah
berangkat sekolah dulu ya, ntar Aisyah terlambat kesekolahnya” sapa Aisyah
kepada Ibuk dan bapaknya
“ya syah,
hati-hati dijalan ntar ya dan belajar yang rajin” jawab Ibuknya
“oke Ibuk”
jawab Aisyah dengan muka ceria
“oh ya
syah...kapan bapak pergi kesekolahmu untuk undangan rapat itu” tanya bapak
kepada Aisyah
“besok kan pak
hari sabtu” jawab Aisyah
“oh.. ya sudah
kalau begitu, jalan sana ntar kamu terlamabat dan ini uang jajan untuk kamu”
bapaknya mengangguk-angguk sambil memberikan auang jajan kepada Aisyah
“assalamualaikum...”
“waalaikumussalam...”
jawab Ibuk dan bapaknya
Aisyah pun tiba di sekolah, Aisyah
meliahat pak satpan didepan gerbang saat ia mau masuk kedalam sekolah, lalau Aisyahpun
segera mengucapkan salam kepada pak satpan terseIbut/
“assalamualaikum
pak”
“waalaikumussalam...eh
Aisyah” jawab pak satpan
Aisyahpun
segera masuk kedalam sekolah dan langsung ia masuk kedalam kelasnya tidak
seperti teman-temannya yang nongkrong di pinggir ruang guru. setiba dikelasnya Aisyah
duduk dibangku tempat ia duduk terseIbut Aisyah duduk dibagian paling depan
supaya dengan jelas mendapatkan penjelasan dari gurunya.
jam pelajaran pertamapun berIbunyi
‘’teettt...teeettt....”. Aisyahsedang duduk bangkunya teman ia dudkpun tiba dan
duduk disampingnya Aisyah.
“Aisyah...pa
kamu sudah belajar tadi malam kan sekarang kiata mau ulanagn biologi” tanya
temannya
“ya...sudahlah
saya belajar tadi malam, kalau kamu?” jawab Aisyah dengan tersenyum
“ya sudah juga
dong”
“assalamualaikim
anak-anak....”
“waalaikumussalam
Ibuk” jawab para siswa/siswi
“kalian ingat
tidak, sekarang ulanagi biologi masalah Hukum Mendell I dan Hukum Mendell II
“ya Ibuk ingat”
jawab para siswa/siswi
“bailah, ntar
keIburu habis waktunya. silahkan keluarkan Ibukunya dua lembar, jangan lupa
tulis nama, nomer absennya ya”
“ya Ibuk...”
ulanagpun segera dimulai Aisyah
kelihatan sangat senang menjawab soalnya karna tadi malam ia belajar dengan
baik dan efektip, satu demi satu soalnya Aisyah jawab dengan lancar ia
kelihatan fokus menjawab soal, walaupun teman
disampingnya bertanya ia hiraukan dan tidak mau memberitahu jawaban yang
temannya tanyakan malah Aisyah cuek begitu saja
“katanya sudah
belajar tadi malam, masak itu saja tidak bisa jawab”
“saya lupa Aisyah”
“mmmm...makanya
jangan smsan melulu belajar donk”
teett...teeettt...bel jam keduapun
berIbunyi dan waktu ualanagnpun habis dan segera Ibu guru menyuruh untuk
mengumpulkan jawabannya jadi gak jadi harus dikumpulkan, Aisyah segera
mengumpulkan hasil ulnagannya da beberapa soal yang ia jawab dengan tidak yakin
akan tetapi ia yakin akan mendapatkan hasil ulangan yang memuaskan dan diatas
standar, akan tetapi Aisyah tidak pernah putus asa untuk menuju yang lebih
baik, didalam hatinya ia berkata aisyah tidakk akan menyerah walaupun ada soal
yang ia tidak jawab dia akan lebih giat belajar pada ulangan berikutnya.
“ aisyah kamu
janagn cepat putus asa, besok kamu harus belajar lebih giat lagi untuk
mendapatkan nilai yang lebih sempurna” Aisyah ucap dalam hatinya
0 komentar:
Posting Komentar